MARILAH KITA MELAWAN KEBODOHAN,KARENA KEBODOHAN MEMBAWA KITA KEJALAN YANG SESAT

Pengunjung Saat Ini

_______________________________________________________________________________________________

Sabtu, 18 April 2009

Sifat Kekuasaan

PASTI Anda tokoh, setidaknya berupaya menokohkan diri. Atau mungkin Anda disibukkan dengan perasaan Anda sebagai tokoh. Dan tentunya, dengan ketokohan itu Anda tidak berharap suatu waktu jatuh di lumpur sejarah kelabu. Sebuah aib bagi perjalanan sejarah hidup Anda sebagai tokoh.

Masalahnya kemudian, dalam sejarah kita telah membaca bahkan manyaksikan runtuhnya tokoh-tokoh lama dan munculnya penguasa baru. Para pemimpin lama turut pula berguguran dalam puing-puing reruntuhan sejarah itu. Yang muncul kemudian adalah sosok-sosok penguasa baru, yang penuh semangat. Mereka berdiri tegar dipenuhi bekas sinisme, gejolak dendam atas kekuasaan Anda masa lalu. Mereka lalu berkata,” Aku bukanlah sosok yang tak tahu penyelewengan masa lalu.”
Kata-kata itu merupakan suatu reaksi dari sekian lama ketertindasan akan ketokohan Anda. Mungkin juga sebagai suatu semangat dendam masa yang terjadi akibat pembungkaman di masa kepemimpinan Anda.
Dalam sejarah, segala ketertindasan dan kepahlawanan itu bukanlah sebagai sebuah peristiwa yang diketahui akhir ceritanya. Ia bisa saja jadi pahlawan di masa akhir hidupnya karena melawan ketertindasan. Ia bisa saja penindas setelah meraih gelar pahlawan atau ketokohan.
Kita saksikan, bagaimana kelompok kaum vokal, misalnya harus belajar membungkuk kepada kekuasaan ketika mereka berada di lingkar kekuasaan. Mereka, yang kini tengah bertahta dulunya adalah tokoh, tokoh mahasiswa, tokoh nasional, tokoh LSM lantas berpaling pada kekuasaan bahkan mungkin menjadi penindas baru. Bahkan mereka lebih cerdas menindas, karena sudah kaya dengan pengalaman perlawanan terhadap kekuasaan.
Tapi biarlah semua berjalan sesuai perputaran roda kekuasaan. Toh, anak-anak muda juga tumbuh dengan semangat perlawanannya setiap masa. Biarkanlah sejarah menggelinding dan mencatat para pelakunya, siapa sesungguhnya pahlwan dan siapa penghianat. Karena para tokoh sesunggunya bukanlah bertujuan mengincar kekuasaan atau ingin meraih gelar kepahlawan.Mereka berjuang berlandaskan nuraninya sendiri.

1 komentar:

KOESnadi mengatakan...

PERTAMAXXX !!!
Artikelnya bagus2..

Dapatkan EBOOK gratis disini FREE EBOOK "SEO ALL IN ONE" >>panduang singkat meningkatkan traffic di blog anda dan cara2 meningkatkan Page Rank Blog anda..dapatkan secara gratis....hanya disini atau disini.
Klo mo penghasil dolar baru..bisa berkunjung disini atau disini

Countri

free counters
 
© Copyright by WATAK & SIFAT  |  Template by Blogspot tutorial